Wednesday, 26 June 2013

Doa menyambut pagi

“Alloohummaj’al awwala haadzan nahaari sholaahan wa ausathohu najaahan, wa aakhirohu falaahan, yaa arhamar roohimiin” (Ya Allah, jadikanlah permulaan hari ini suatu kebaikan, dan pertengahannya suatu kemenangan, dan penghabisannya suatu kejayaan, wahai Tuhan yang paling Penyayang dari segala penyayang). “Alloohumma innii as-aluka ‘ilman naafi’an wa rizqon thoyyiban wa ‘amalan mutaqobbala” (Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ilmu yang berguna, rezeki yang baik dan amal yang baik diterima”). (HR. Ibnu Majah). Dari Abu Hurairah berkata, كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَصْبَحَ قَالَ: اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ نَحْيَا وَبَكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُشُوْرُ . وَإِذَا أَمْسَى قَالَ: اَللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرِ “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bila berada di pagi hari berdoa, ‘Ya Allah, kami berada di pagi hari dengan (rahmat)-Mu, di sore hari dengan (Rahmat)-Mu, kami hidup dengan (rahmat)-Mu, kami mati dengan (rahmat)-Mu, dan kepada-Mulah kami dibangkitkan.”‘ (HR. Abu Daud dan Tirmidzi). Dari Ibnu Umar berkata, يَكُنْ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدْعُ هَؤُلآءِ الْكَلِمَاتِ إِذَا أَصْبَحَ وَإِذَا أَمْسَى اَللَّهُمَّ إِنَِي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدِّنْيَا وَاْلآخِرَةِ اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي اَللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي اَللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِي وَعَنْ يَمِيْنِي وَعَنْ شِمَالِي وَمِنْ فَوْقِي وَأَعُوْذُ بِعِظَمَتِكَ مِنْ أَنْ أَغْتَالَ مِنْ تَحْتِي “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah meninggal-kan doa-doa berikut ini di pagi dan di sore hari, ‘Ya Allah, sesungguhnya Soya memohon kepada-Mu keselamatan di dunia dan di akhirat. Ya Allah, sesungguhnya Saya memohon kepadamu ampunan keselamatan dalam agama dan duhia Saya, keluarga, dan harta Saya. Ya Allah, tutupilah kejelekan Saya dan tentramkanlah hati Saya. Ya Allah, lindungilah dari depan dan dari belakang Saya, sebelah kanan dan kiri Saya dari atas kepala Saya, serta dengan keagungan-Mu aku berlindung dari upaya makar atas Saya dari bawah Saya.’” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah).

Sunday, 23 June 2013

Niat Puasa Sunnah

  1. Niat Puasa Senin – Kamis

نويت صوم يوم الاثنين سنة لله تعالى
" NAWAITU SAUMA YAUMUL ISNAIN SUNNATAN LILLAHI TA'ALA


“ Saya niat puasa hari Senin, Sunnah karena Allah ta’ala.” 
نويت صوم يوم الخميس  سنة لله تعالى

NAWAITU SAUMA YAUMUL KHOMIS SUNNATAN LILLAHI TA'ALA


“ Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta’ala.” 
  1. Niat Puasa Daud
نويت صوم داود سنة لله تعالى
NAWAITU SAUMA DAWUD SUNNATAN LILLAHI TA'ALA



“ Saya niat puasa Daud , sunnah karena Allah ta’ala

  1. Niat Puasa Hari-hari Putih .
نويت صوم ايام البيض سنة لله تعالى
NAWAITU SAUMA AYYAMI BIDH SUNNATAN LILLAHI TA'ALA
“ Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”
  1. Niat Puasa Bulan Muharram (Puasa ’Asyura)
نويت صوم عشر  سنة لله تعالى 
NAWAITU SYAUMA "ASYURA SUNNATAN LILLAHI TA'ALA
“ Saya niat puasa hari ’Asyura , sunnah karena Allah ta’ala.”
  1. Niat Puasa Bulan Rajab
نويت صوم شهر رجب سنة لله تعالى 
NAWAITU SAUMA SYAHRI RAJAB SUNNATAN LILLAHI TA'ALA
“ Saya niat puasa bulan Rajab , sunnah karena Allah ta’ala.”
  1. Niat Puasa Sya’ban
نويت صوم شهر شعبان سنة لله تعالى
NAWAITU SAUMA SYAHRI SYA'BAN SUNNATAN LILLAHI TA'ALA
“ Saya niat puasa bulan sya’ban , sunnah karena Allah ta’ala.”
  1. Niat Puasa Syawwal
نويت صوم شهر شوال سنة لله تعالى
NAWAITU SAUMA SYAHRI SYAWWAL SUNNATAN LILLAHI TA'ALAH
“ Saya niat puasa bulan Syawwal , sunnah karena Allah ta’ala.”
  1. Niat Puasa Bulan Dzulhijjah (Puasa Tarwiyah & ‘Arafah).
نويت صوم ترويه سنة لله تعالى 
NAWAITU SAUMA TARWIYAH SUNNATAN LILLAHI TA'ALAH
“ Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta’ala.”
نويت صوم عرفة سنة لله تعالى


NAWAITU SAUMA ARAFAH SUNNATAN LILLAHI TA'ALAH
“ Saya niat puasa Arafah , sunnah karena Allah ta’ala.”

Puasa Sya'ban

Hadist Puasa Sya'ban

أَنَّهُ لَمْ يَكُنْ يَصُومُ مِنَ السَّنَةِ شَهْرًا تَامًّا إِلاَّ شَعْبَانَ يَصِلُهُ بِرَمَضَانَ.
Artinya: Aisyah radhiyallahu mengatakan “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam setahun tidak berpuasa sebulan penuh selain pada bulan Sya’ban, lalu dilanjutkan dengan berpuasa di bulan Ramadhan.” (HR. Abu Daud dan An Nasa’i. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Puasa Sya'ban juga dilaksanakan oleh Rasulullah paling banyak diantara puasa sunah yang lain, karena berpuasa di bulan ini ibarat ibadah rawatib yang dibarengi dengan ibadah wajib yang sedang dikerjakan.

Niat Puasa Sya'ban

نويت صوم شهر شعبان سنة لله تعالى
Lafal huruf: Nawaitu sauma syahri syahban lillahi ta'ala, Amin.
Artinya : Saya niat puasa bulan sya’ban, sunnah karena Allah ta’ala.

Keutamaan puasa Sya'ban

Puasa Sya'ban dikerjakan selama satu bulan, keutamaan puasa Sya'ban ini adalah disaat semua orang lalai dengan ibadah di bulan sakban dan bulan ini diantara bulan rajab dan bulan ramadhan untuk itu amalan di bulan Sya'ban, Allah menaikan amalan beribadah pada bulan Sya'ban (rangkuman dari surat An Nasa’i. Syaikh Al Albani bahwa "hadits ini hasan").

Malam Nisfu Sya’ban 2013

Saat ini kita akan berada di bulan Sya’ban 1434 H (bulan sebelum ramadhan versi penanggalan Hijriah). Bulan Sya’ban merupakan salah satu bulan yang dirahmati oleh Allah SWT, dimana pada bulan ini terdapat apa yang dinamakan malam nisfu Sya’ban.
Tanggal 15 Sya’ban 1434 H  jatuh pada tanggal 24 Juni 2013 (Malam Nisfu Sya’ban pada hari Senin sore tgl 24 Juni 2013  Malam Selasa sejak terbenamnya matahari). Jadi jika ingin Puasa Nisfu Sya’ban, pada hari Selasa 25 Juni 2013.
nisfu sya'ban

Keutamaan Malam Nisfu Sya’ban
Tentang keutamaan malam ini, terdapat beberapa hadis yang menurut sebagian ulama sahih. Diantaranya hadis A’isyah: “Suatu malam rasulullah salat, kemudian beliau bersujud panjang, sehingga aku menyangka bahwa Rasulullah telah diambil, karena curiga maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah usai salat beliau berkata: “Hai A’isyah engkau tidak dapat bagian?”. Lalu aku menjawab: “Tidak ya Rasulullah, aku hanya berfikiran yang tidak-tidak (menyangka Rasulullah telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama”. Lalu beliau bertanya: “Tahukah engkau, malam apa sekarang ini”. “Rasulullah yang lebih tahu”, jawabku. “Malam ini adalah malam nisfu Sya’ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih sayang dan menyingkirkan orang-orang yang dengki” (H.R. Baihaqi) Menurut perawinya hadis ini mursal (ada rawi yang tidak sambung ke Sahabat), namun cukup kuat.

Dalam hadis Ali, Rasulullah bersabda: “Malam nisfu Sya’ban, maka hidupkanlah dengan salat dan puasalah pada siang harinya, sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam itu, lalu Allah bersabda: “Orang yang meminta ampunan akan Aku ampuni, orang yang meminta rizqi akan Aku beri dia rizqi, orang-orang yang mendapatkan cobaan maka aku bebaskan, hingga fajar menyingsing.” (H.R. Ibnu Majah dengan sanad lemah). Ulama berpendapat bahwa hadis lemah dapat digunakan untuk Fadlail A’mal (keutamaan amal). Walaupun hadis-hadis tersebut tidak sahih, namun melihat dari hadis-hadis lain yang menunjukkan kautamaan bulan Sya’ban, dapat diambil kesimpulan bahwa malam Nisfu Sya’ban jelas mempunyai keuatamana dibandingkan dengan malam-malam lainnya.

Amalan Malam Nisfu Syaban
Bagaimana merayakan malam Nisfu Sya’ban? Adalah dengan memperbanyak ibadah dan salat malam dan dengan puasa, namun sebagaimana yang dilakukan Rasulullah, yaitu dengan secara sendiri-sendiri. Adapun meramaikan malam Nisfu Sya’ban dengan berlebih-lebihan seperti dengan salat malam berjamaah, Rasulullah tidak pernah melakukannya. Sebagian umat Islam juga mengenang malam ini sebagai malam diubahnya kiblat dari masjidil Aqsa ke arah Ka’bah.
Adapun apa yang sering dilakukan oleh sebagian umat Islam, yaitu Salat Malam Nisfu Sya’ban sebanyak 100 rakaat, ini tidak ada landasannya dan termasuk bid’ah. Syeikh Abdurrahman bin Ismail al-Muqaddisi telah mentahqiq masalah ini. Demikian juga tidak ada do’a khusus untuk malam nisfu Sya’ban, namun cukup dengan do’a-do’a umum terutama do’a yang pernah dilakukan Rasulullah. Jadi sangat dianjurkan untuk meramaikan malam Nisfu Sya’ban dengan cara memperbanyak ibadah, salat, zikir membaca al-Qur’an, berdo’a dan amal-amal salih lainnya.

Antara Peristiwa di Bulan Sya’ban
  • Malam Nisfu Sya’ban pada 14 Sya’ban.Keagungan malam Nisfu Sya’ban seumpama keagungan Rejab dengan malam Isra’  Mikrajnya dan keagungan Ramadhan dengan Lailatul Qadarnya.
  • Berlaku penukaran qiblat dari Masjidil Aqsa di Baitul Maqdis ke Kaabah di Masjidil Haram, Mekah pada 15 Sya’ban.
  • Berlaku peperangan Bani Mustalik pada bulan Sya’ban tahun kelima hijrah. Kemenangan berpihak kepada Islam
  • Perang Badar yang terakhir pada tahun keempat Hijrah.
Bacaan Yaasin Pada Malam Nisfu Sya’ban
Pada malm Nisfu Sya’ban, disunatkan membaca Surah Yaasin sebanyak tiga kali berturut-turut dengan niat doa yang berbeda-beda sebagaimana berikut :
  • Bacaan Yaasin yang pertama memohon supaya Allah SWT memanjangkan umur di dalam ketaatan kepadaNya dan sentiasa beramal soleh.
  • Bacaan kali kedua memohon supaya di tolak segala bala’ dan bencana yang bakal menimpa.
  • Bacaan kali ketiga memohon supaya kita tidak berhajat melainkan kepada Allah SWT dan memohon supaya dimurahkan rezeki yang halal.

Friday, 21 June 2013

Ramadan

Also known as Ramadhan or Ramazan.
Ramadan is the ninth month of the Muslim lunar year which is celebrated from beginning to end as holy - in fact, many regard it as the holiest time of the Muslim year. The principle outward characteristic of Ramadan is that Muslims are expected to fast all day, every day. Traditionally the times of fast are marked as whenever a white thread can be distinguished from a black thread. Once those threads can no longer told apart, eating is permitted.

Fasting during Ramadan is considered one of the Five Pillars, meaning it is one of the five most basic beliefs/acts which a Muslim has to do. However, it's not accurate to say that everyone simply goes without food or water - there are quite a few rules which apply to it. For one thing, a Muslim must consciously formulate the intention to fast as part of a rite. This is to prevent fasting from becoming an empty symbol which people don't give much thought to. The full formulation reads: "to fast tomorrow to acquit my duty towards God of fasting Ramadan this year."

Exemptions

The Qur'an instructs Muslims to fast during the month of Ramadan, but also gives clear exemptions for those who may become ill as a result of fasting:
"But if any of you is ill, or on a journey, the prescribed number (of Ramadan days) should be made up from days later. For those who cannot do this except with hardship is a ransom: the feeding of one that is indigent.... Allah intends every ease for you; He does not want to put you to difficulties...." - Qur'an 2:184-185

Hajj

Arab News reports that the government of Saudi Arabia is asking Muslims to postpone their performance of the Hajj this year, especially if they have done it before, in order to ease congestion amidst ongoing construction at the Masjid Al-Haram in Makkah.  In past years, nearly 3 million people have gathered for the Hajj. Saudi Arabia began the expansion project in 2011 to accommodate additional crowds in safety and comfort.  This year, with much of the mataf (space for tawaf) closed off for construction, the government has requested to reduce the number of domestic pilgrims by 50% and foreign pilgrims by 20%.  Anyone planning to travel for Hajj this year should be aware of the situation and anticipate restrictions.

BISNIS RASULULLAH

“Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.”(Al Maaidah: 15-16)

Sunday, 16 June 2013

Ramadhan 1434 H/2013 M di Uni Emirat Arab (UEA) akan dimulai tanggal 10 Juli dan Idul Fitri 9 Agustus 2013. Demikian diumumkan Planetarium Sharjah Departemen Kebudayaan dan Informasi UEA. “Bulan Sabit akan terlihat pada tanggal 9 Juli di malam hari. Jadi, secara astronomis, hari pertama Ramadhan 1434 akan jatuh pada 10 Juli 2013.” Masih secara astronomis, hari pertama bulan Syawal  atau Hari Idul Fitri akan jatuh pada hari Jumat, 9 Agustus 2013. Astronomi Peneliti dan Pengawas Planetarium Sharjah, Ibrahim Al Jarwan,  mengatakan, paruh pertama Bulan Suci Ramadhan akan menyaksikan kenaikan temperatur yang akan mencapai 46 derajat Celsius disertai angin berdebu kering. (mel/emirates247.com/ddhongkong.org).